Pemprov Jateng

Peran Strategis Gus Yasin di Pilkada Jateng, Pembangunan SDM Harus Digenjot (bagian 2)

Mengawal Ahmad Lutfhi -Taj Yasin Membangun Jawa Tengah Pasca Pilkada 2024

Sebagai orang yang pernah berada di tampuk pemerintahan di Jawa Tengah Gus Yasin melihat, program pembangunan masih menjadi urusan yang seksi. Baik itu pembangunan infrastruktur maupun pembangunan sumber daya manusianya.

Gus Yasin bersama Ahmad Lutfhi saat mendampingi Jokowi di kampanye terakhir Pilkada Jateng 2024

Kita melihat di Jawa Tengah masih banyak pembangunan-pembangunan infrastruktur yang perlu di tingkatkan, baik dari sisi kemudahan, kecepatan seperti jalan yang ada di Jawa Tengah bagian Timur, Utara atau di Barat Selatan atau mungkin di tengah-tengah itu masih perlu kita teruskan pembangunannya. Kita berharap dengan adanya pembangunan itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Akan tetapi kalau infrastruktur saja yang dibangun, saya rasa masih kurang sehingga kami masih perlu juga menggejot sumber daya manusianya. Ditambah bagaimana kita mengkolaborasikan, memberikan pemahaman kepada masyarakat Jawa Tengah bahwa dari 35 Kabupaten Kota kita harus berjuang tumbuh bersama-sama. ‘’Tidak hanya pada daerah-daerah tertentu saja kita harus tumbuh bersama, karena bagaimanapun juga Jawa Tengah ini 35 Kabupaten adalah satu kesatuan yang harus kita pikirkan bersama-sama,’’ jelasnya.

Gus Yasin bersama keluarga tercinta

Sebagai pasangan di Pilgub Jateng, selama ini Gus Yasin mengaku selalu mendiskusikan dan saling mengisi dengan Komjen Pol Luthfi. ‘’Karena saya dan Mas Luthfi ternyata sama-sama menyadari bahwa di antara kita ini ada kekurangan, sehingga kami berdua selalu bermusyawarah, selalu berdiskusi untuk bagaimana memberikan program-program kerja yang nantinya pada saatnya nanti kita akan sampaikan kepada masyarakat Jawa Tengah apa-apa saja yang akan kita tawarkan kepada masyarakat Jawa Tengah,’’ tambahnya.

Tetapi saya ingin memberikan bocoran bahwa sumber daya manusia itu peningkatan pendidikan ini yang akan kita genenjot. Bukan hanya pendidikan di formal saja akan tetapi yang nonformal yang mana nonformal itu ada kalau di dalam agama islam itu ada sekolah Madrasah Diniyah, ada sekolah TPQ, ada madrasah atau pondok pesantren yang ini juga memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan sumber daya manusia yang ada di Nusantara, bukan hanya Jawa Tengah.

‘’Nah ini juga harus kita perhatikan, bagaimana akhlak pembelajaran di situ muncul, di samping itu dengan adanya pembelajaran keagamaan yang benar-benar tuntas akan menyajikan insan yang memiliki toleransi dan kebersamaan tinggi.  Ketika ada kebersamaan, ada toleransi, ada keamanan yang muncul akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi juga,’’ katanya.

Terkait modal pengalaman dirinya yang pernah menjadi wakil Gubernur dan Komjen Lutfi yang pernah menjadi Waka dan Kapolda Jateng sehingga dipandang  menguasai teritorial Jawa Tengah dan juga persoalan-persoalannya dikatakan Gus Yasin itu menjadi keberuntungan dan nilai tambah.

‘’Memang kami sudah saling bekerja sama sudah lama, sajak saya periode pertama dilantik beliau masih menjadi Wakapolda. Kami juga sering sharing bagaimana saya akan memajukan sumber daya manusia, infrastruktur di sektor pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sementara beliau di kepolisian menjaga ketertiban, keamanan masyarakat, hal itu bersinergi dan bisa terwujud,’’ katanya..

Bisa kita rasakan bagaimana pertumbuhan dan keamanan di Jawa Tengah. Pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah walaupun memang belum bisa dikatakan naik signifikan akan tetapi berangsur-angsur membaik. Kepercayaan para apa pengusaha yang menginvestasikan di Jawa Tengah juga mulai meningkat.

Ditambah lagi dengan sumber daya manusia yang mana ketika banyak pertumbuhan ekonomi baik itu di sektor perusahaan, pabrik itu juga membutuhkan tenaga kerja yang banyak sehingga dampaknya para guru, para kepala sekolah saat ini juga harus me-matchingkan pendidikan itu dengan dunia industry. Sehingga ada multiplier effect yang dirasakan oleh masyarakat Jawa Tengah.

Satu Tujuan

Gus Yasin bersama Ahmad Lutfhi dan Gibran Rakabuming pada HUT Bhayangkara Polda Jateng 2024

Pilgub Jawa Tengah 2024 akhinya mengurucut diikuti dua pasang calon yaitu Ahmad Luthfi –Taj Yasin dan Andika-Hendi.  Terkait kandididat paslon yang bakal jadi kompetitornya di Pilgub Jateng, Gus Yasin tidak ingin langsung mengkerucutkan ke salah satu nama.

‘Kami mempertimbangkan kemarin ada Gus Yusuf yang juga menjadi salah satu kandidat untuk dicalonkan menjadi Gubernur atau wakil Gubernur.  Kami tidak mau menerka-nerka, akan tetapi saya punya pedoman bahwa yang maju di Jawa Tengah ini, punya satu tujuan yaitu untuk mensejahterakan, memberikan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat,’’ jelasnya.

Ditambahkan, dirinya juga telah menduga kalau pada akhirnya Jenderal Andika akan maju, karena namanya sebelumnya sudah sering muncul sebagai kandidat yang akan maju di Pilkada Jateng. Artinya apa, saya silakan siapa saja yang mau dicalonkan oleh partai politik atau lewat jalur independen. Saat ini jalur independen sudah tidak mungkin sehingga yang tinggal dari partai politik dan muncul nama-nama itu sehingga saya akan senang bahwa yang ingin khidmah melayani masyarakat di Jawa Tengah lebih banyak.

Mengingat di Pilkada serentak, selain Pilgub juga ada Pilkada Kabupaten dan Kota, apa yang telah dilakukan oleh pasangan Lufhfi-Taj Yasin, salah satunya membuat strategi pemenangan.

Tentu itu ada sebuah dapur yang harus kita musyawarahkan bersama. Yang kedua Insyaallah dengan selama 5 tahun saya pernah ada di wakil Gubernur dan Pak Luthfi pernah menjadi Waka dan Kapolda Jawa Tengah, tentu kami sudah sudah membangun komunikasi-komunikasi dengan para kandidat, calon-calon Bupati/WaliKota, wakil bupati, wakil waliKota di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

‘’Saya dan Mas Luthi telah menjalin komunikasi dan bersinergi dengan para kandidat yang ada di Kabupaten/Kota. Dan kami tentu akan mentaati juga rambu-rambu, karena bagaimanapun juga kita di bawah kita atau di belakang kita ada partai-partai politik yang begitu besar memberikan kepercayaan kepada kita, ini yang harus kita jaga. Juga komunikasi yang baik dengan kandidat -calon Gubernur- Wakil Gubernur yang lain.

‘’Sehingga saat mendaftarkan KPU, kami senang melihat tagline “Luwih Becik, Luwih Nyenengke. Artinya kita pengin Pilgub atau Pilkada pada tahun ini lebih baik kualitasnya dan menggembirakan masyarakat, tidak meninggalkan gesekan-gesekan yang berarti di tengah-tengah masyarakat . (*)

Bambang Sartono

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DITERBITKAN : PT Java Indo, AHU. 0109728.AH.01.11 Tahun 2020

Copyright © 2024 Sapujagad.net

To Top