
BLORA, SAPUJAGAD.NET : Di balik geliat UMKM Blora yang masih banyak mengandalkan cara konvensional, tersimpan tantangan besar: bagaimana mereka mampu bersaing di tengah derasnya arus digitalisasi.
Pertanyaan inilah yang coba dijawab Kadin Blora lewat seminar bertajuk pemanfaatan AI, sebuah upaya strategis agar UMKM tak menjadi korban zaman, melainkan aktor utama di era ekonomi digital.
Ketua Kadin Blora, Siswanto, Spd, MH, menegaskan bahwa pemanfaatan AI tidak boleh lagi dipandang sebagai sesuatu yang eksklusif milik perusahaan besar. Menurutnya, UMKM justru harus menjadi bagian dari transformasi ini.
“AI bukan hanya milik perusahaan besar, tetapi juga dapat diakses dan digunakan oleh UMKM untuk mempercepat produksi, pemasaran, hingga pelayanan pelanggan,” ujarnya di hadapan peserta seminar “Memaksimalkan Artificial Intelligence (AI) untuk Scale Up Diri dan Bisnis” sebagai bagian dari program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)..
Pandangan ini meneguhkan arah Kadin yang melihat AI sebagai equalizer—alat yang dapat menyetarakan peluang bagi usaha kecil agar bisa bersaing di pasar yang semakin ketat.
Dari Chatbot hingga Analisis Pasar
Dalam seminar tersebut, sejumlah narasumber dari kalangan praktisi teknologi, akademisi, hingga pelaku UMKM sukses, memaparkan berbagai aplikasi konkret AI. Di antaranya penggunaan chatbot untuk meningkatkan interaksi pelanggan, analisis pasar berbasis data yang akurat, hingga strategi pemasaran digital yang mampu menekan biaya sekaligus memperluas jangkauan.
Bagas Amanda, pengusaha dari Semarang yang menjadi pemateri, menekankan pentingnya adaptasi. “Pemberdayaan UMKM melalui AI adalah langkah strategis untuk memastikan mereka tidak tertinggal dalam transformasi ekonomi digital,” tegasnya.
Cakrawala Baru
Bagi pelaku UMKM, seminar ini membuka cakrawala baru. Sri Mulyono, pemilik usaha kuliner, mengaku mendapat inspirasi besar.
“Selama ini kami masih mengandalkan cara konvensional dalam pemasaran. Setelah seminar ini, saya ingin mencoba menggunakan AI untuk membuat strategi promosi yang lebih tepat sasaran,” ungkapnya.
Testimoni ini mencerminkan semangat peserta lain yang melihat peluang AI bukan sekadar teori, tetapi kebutuhan nyata untuk memperkuat daya saing usaha.
Kadin Blora berencana melanjutkan program serupa secara berkesinambungan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi ekosistem pembelajaran berkelanjutan bagi UMKM.
“Dengan memanfaatkan teknologi AI, UMKM bisa meningkatkan efisiensi, memperluas pasar, sekaligus menciptakan inovasi produk yang lebih kompetitif,” ujar Siswanto.
Melalui seminar ini, Kadin Blora bukan hanya menyuarakan pentingnya digitalisasi, tetapi juga memberikan jalan konkret agar UMKM mampu scale up—bukan lagi menjadi penonton, melainkan pemain utama dalam ekonomi digital. (red/@bangsar2025)
Leave a Reply