
TUNJUNGAN, SAPUJAGAD.NET – Banyak cara merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia. Jika sebagian orang menyalakan kembang api, mengibarkan bendera atau berkhidmad ikut upacara 17 Agutusan, tidak demikian pada pasangan dokter muda Dr. Muhammad Irsa Masdjid dan dr. Izza Mumtazati memilih jalan berbeda.

Pasutri dokter ini menghadirkan pengobatan dan pelayanan kesehatan gratis bagi warga Desa Sambongrejo, Tunjungan, Blora. Bagi mereka, kemerdekaan sejati bukan sekadar upacara, melainkan ketika rakyat bisa sehat tanpa dihantui rasa cemas karena biaya berobat.
Dr. Muhammad Irsa Masdjid yang (alumnus Fakultas Kedokteran UNS Surakarta, 2021) dan istrinya dr. Izza Mumtazati (alumnus FK Universitas Negeri Jember), memilih jalur pengabdian yang berbeda di sela kesibukan rutin profesinya sebagai dokter klinik Swasta di Tamanrejo, Tunjungan dan dokter di Puskesmas Ngawen, Blora.
Mereka mendirikan praktik sederhana di Desa Sambongrejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, dengan visi: “kemerdekaan sejati adalah saat masyarakat bisa sehat tanpa dihantui rasa cemas karena biaya.”

Sejak pertama kali membuka praktik, pasangan ini berkomitmen memberikan pelayanan medis sesuai kemampuan masyarakat. Bagi mereka, kesehatan tidak boleh menjadi beban tambahan. “Kami selalu ingat pesan para dosen: jangan jadikan pelayanan kesehatan sebagai momok bagi rakyat kecil,” ungkap dr. Irsa, putra kelahiran Klaten.
Keduanya bahkan kerap memangkas biaya, tidak memaksakan pemeriksaan tambahan, dan lebih menekankan pada penyembuhan yang manusiawi.
Seperti diungkapkan salah seorang pasien yang berobat ke kliniknya, Joko Suwarno sangat merasakan manfaat pelyanan kesehatan yang diberikan oleh pasutri dokter tersebut. Jurnalis senior itu mengatakan, sebelumnya ia pernah berobat dan melakukan cek gula darah, kini ia mendapat pengobatan lanjutan tanpa khawatir soal biaya.
Kemerdekaan untuk Sehat

Momentum 80 tahun Indonesia merdeka menjadi refleksi bagi pasangan ini. “Kita sudah 80 tahun merdeka, tapi masih banyak saudara kita yang hidup dalam kecemasan. Cemas ketika anak sakit, cemas saat tak punya biaya berobat. Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa sehat tanpa harus khawatir,” tegas dr. Izza.
Sebagai wujud nyata, mereka menginisiasi Pengobatan Gratis di depan Balai Desa Sambongrejo pada Minggu, 17 Agustus 2025, pukul 10.00–12.00 WIB. Program ini menjadi simbol perjuangan bersama untuk meraih kemerdekaan paling hakiki: kemerdekaan untuk sehat.
Pengobtan gratis ini dilakukan untuk kali keduanya setelah mereka membuka klinik di Sambongrejo. “Tahun lalu pelayanan gratis baru berupa pengecekan gula darah, tahun ini diperluas menjadi pelayanan dan sekaligus pemberian obat gratis, “ tambahnya.
Kolaborasi dan Harapan
Dikatakan lebih lanjut, lebih dari sekadar praktik pribadi, tekad mereka berdua memperluas jangkauan pengabdian. Mereka membuka diri untuk kolaborasi sosial, termasuk dengan kalangan media di Blora, agar semangat gotong royong kesehatan bisa menyala lebih besar.
“Bagi kami, profesi dokter bukan hanya soal ilmu medis, tapi juga keberpihakan. Selama rakyat masih cemas karena biaya, tugas kami belum selesai,” jelas Irsa.
Kehadiran Klinik dokter Izza di Sambongrejo bukan hanya soal layanan kesehatan murah, melainkan manifestasi visi kemanusiaan. Di tengah kondisi ekonomi sulit, hadir secercah harapan: bahwa kesehatan bisa diakses siapa saja, tanpa diskriminasi, tanpa tekanan biaya.
Seperti semboyan mereka, #SehatItuTerjangkau dan #KitaJagaKita, perjuangan pasangan muda ini mengingatkan kita semua bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika rakyat sehat dan merdeka dari sakit. (Joko S/bangsar@25)












Leave a Reply