
SEMARANG, SAPUJAGAD.NET Penunjukan FX Hadi Rudyatmo sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa Tengah membuka babak baru dalam dinamika politik internal partai berlambang banteng.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo itu diminta turun tangan menggantikan Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul, yang kini mendapat amanah baru sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) Legislatif DPP PDI-P periode 2025–2030.
Loyalitas Seorang “Petugas Partai”
Ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (20/8/2025) malam, Rudy menegaskan komitmennya untuk menjalankan setiap instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Jadi mau Plt atau apapun, wong saya ini kader partai, petugas partai. Kalau saya diperintah Ketua Umum, apapun risikonya, apapun tugasnya, ya saya lakukan semaksimal mungkin, sesuai harapan beliau untuk hasil kongres,” ujarnya.
Meski kabar penugasan sudah beredar luas, Rudy mengaku belum menerima surat resmi dari DPP. Baginya, formalitas surat bukan halangan untuk bekerja. “Kabar itu teman-teman sudah dengar. Namun secara penugasan berupa surat, belum saya terima. Paling tidak, ditunjuk sebagai Plt pun ya tetap akan saya laksanakan dengan baik,” tambah mantan Wali Kota Solo dua periode itu.
Konsolidasi hingga Ranting
Mengemban tugas sebagai Plt, Rudy dihadapkan pada agenda besar konsolidasi internal partai. Menurutnya, Desember 2025 seluruh struktur pimpinan mulai dari tingkat DPD, DPC, hingga PAC harus selesai melalui mekanisme Konferda, Konfercab, dan Muscab.
“Baru nanti Januari sampai Juni itu ranting dan anak ranting di seluruh Jawa Tengah harus selesai,” jelas Rudy. Target ini bukan hanya persoalan administratif, tetapi juga menentukan kesiapan mesin partai menghadapi tahun-tahun politik ke depan.
Transisi Kepemimpinan
Pergantian pucuk pimpinan di Jateng terjadi setelah Megawati melantik pengurus DPP masa bakti 2025–2030 di Jakarta, 14 Agustus lalu. Bambang Pacul yang dikenal sebagai sosok strategis kini masuk jajaran elit pusat, memberi ruang bagi Rudy untuk mengawal Jawa Tengah—basis terkuat PDI-P di tingkat nasional.
Bagi sebagian kader, penunjukan Rudy mencerminkan kepercayaan penuh DPP pada loyalitas dan pengalamannya. Namun, tak sedikit pula yang melihat penugasan ini sebagai ujian bagi konsolidasi partai di daerah yang selama ini menjadi “kandang banteng”.
Rudy menekankan gaya kepemimpinannya akan tetap mengedepankan etika politik. “Saya akan laksanakan dengan baik, tanpa menyakiti pihak lain,” katanya. Sikap itu konsisten dengan gaya politiknya selama memimpin Solo, yang dikenal lugas namun tetap berpegang pada prinsip gotong royong.
Momentum Politik Jawa Tengah
Penunjukan Rudy juga dibaca sebagai langkah strategis PDI-P menghadapi perubahan lanskap politik pasca-Kongres ke-6 di Bali. Jateng, dengan jumlah pemilih besar, masih dianggap sebagai benteng suara. Mengawal konsolidasi hingga akar rumput akan menjadi tantangan terbesar Rudy dalam sisa tahun 2025 ini. (Red/01)
Leave a Reply