“Mengulik OPD yang jadi pilar utama pendukung Program Arief Rohman-Setyorini membangun Blora 5 tahun kedepan”
BLORA, SAPUJAGAD.NET : Bupati Blora Arief Rohman masih akan memprioritaskan pembangunan infrastuktur di era kepemimpinannya periode kedua Tahun 2024-2029. Khususnya pembangunan jalan-jalan yang belum bisa dituntaskan dimasa 3,5 tahun jabatan pertamanya bersama wakil Bupati Tri Yuli Setyowati.
Bahkan untuk mewujudkan tekadnya itu, Arief Rohman yang terpilih kembali menjadi Bupati Blora bersama Sri Setyorini Calon Wakil Bupatinya telah meminta persetujuan DPRD Blora terkait pinjaman daerah sebesar Rp. 215 M untuk pembangunan 18 titik jalan diseluruh Kecamatan Blora. Dan rupanya pimpinan DPRD Blora melalui ketuanya Mustopa, merestui usulan pinjaman daerah tersebut.
Berbicara tentang infrastruktur tentu, perhatian kita akan tertuju pada Organisasi Perangkat Daerah. (OPD) unsur pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) & Dinas Tata Ruang Kab. Blora.
Untuk mengetahui sejauh mana OPD tersebut menggawangi dan mengawasi pelaksanaan pembangunan Infrastruktur Redaksi Portal Opini Publik.Co dan Sapujagad.Net mewawancarai Pelaksana Tugas (Plt). Kepala Dinas PUPR Kabupaten Blora Nidzamudin Al Hudda,ST. Berikut ini hasil wawancara yang dimuat secara bersambung pada edisi “Mengawal Arief Rohman-Setyorini Membangun Daerah, Pasca Pilkada 2024”.
Bagaimana evaluasi sementara, tentang pelaksanan tugas (Kinerja ) Dinas PU dan Tata Ruang Kab. Blora hingga memasuki Tri Semester ke IV TA 2024-2025. Berapa jumlah anggaran dan sudah bisa terserap berapa, baik di sektor Bidang Bina Marga, Bidang Sumber Daya Air Dan sektor Bidang Tata Ruang.
Evaluasi sementara pelaksanaan tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Blora menunjukkan progres yang signifikan di tiga sektor tersebut. Pada semester ke IV Tahun Anggaran 2024-2025 dari total anggaran sebesar Rp 137.924.390.249 miliar, penyerapan anggaran telah mencapai Rp 56.452.522.401.
Dengan rincian sebagai berikut Bidang Bina Marga : Penyerapan Anggaran mencapai Rp.29.404.683.660 dari total anggaran Rp.74.902.274.555 atau sekitar 39,26 %, karena banyak pekerjaan jalan dan jembatan yang selesai di bulan November dan Desember 2024.
Bidang Sumber Daya Air : Penyerapan Anggaran mencapai 8.223.073.350 dari total anggaran Rp.22.878.643.694 atau sekitar 35,94 %. Karena menunggu pencairan ketiga DAK dan pekerjaan yang bersumber dari DAU selesai pada November dan Desember 2024.
Bidang Tata Ruang: Penyerapan Anggaran mencapai 296.091.600 dari total anggaran 442.500.000 atau sekitar 66,91 %. Bidang Cipta Karya : Penyerapan Anggaran mencapai Rp. 9.795.909.731 dari total anggaran Rp.23.826.972.000. Bidang Bangunan Gedung : Penyerapan Anggaran mencapai Rp.8.732.764.060. dari total Rp.15.874.000.000 sekitar 55,01 %.
Secara keseluruhan , kami optimis anggaran akan terserap secara maksimal dikarenakan banyak proyek selesai di bulan November dan Desember 2024.
Peningkatan Jalan Kabupaten
Bagaimana Dinas PU menentukan prioritas proyek infrastruktur di Blora?
Penentuan proyek infrastruktur di Blora ditentukan beberapa faktor seperti : Kebutugan dasar masyarakat seperti jalan, jembatan, dan sarana irigasi yang langsung mendukung sektor pertanian dan perekonomian.
Proyek yang mendukung percepatan pembangunan wilayah terpencil atau terisolasi untuk pemerataan pembangunan. Proyek yang mendukung koneksitas antar wilayah kabupaten dan mendukung pemerintah pusat dan provinsi. Pembangun spam dan sanitasi yang sesuai dengan kantong-kantong kemiskinan ekstrim dan daerah stunting.
Apa saja proyek infrastruktur utama yang menjadi target penyelesaian tahun 2024?
Beberapa proyek Infratruktur utama yang menjadi target penyelesaian tahun 2024 antara lain Peningkatan jalan kabupaten di beberapa titik yang menghubungkan pusat ekonomi dan kawasan pedesaan.
Perbaikan dan peningkatan beberapa jembatan yang vital untuk mobilitas barang dan orang. Penyelesaian proyek irigasi seperti embung, saluran irigasi untuk mendukung sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi Blora.
Pembangunan kanal banjir atau tanggul sungai untuk mengatasi daerah rawan bencana alam. Terutama banjir di musim penghujan. Pembangunan sanitasi dan sistem penyediaan air minum yang fokus untuk pengentasan kemiskinan ekstrim dan stunting.
Berapa banyak jalan, jembatan, dan fasilitas umum yang diperbaiki atau dibangun pada tahun 2024?
Pada tahun 2024 ada 65 ruas jalan yang direkontruksi dengan target panjang 16,05 Km, dan lima ruas jembatan yang direhabilitasi. Selain itu juga ada pembangunan embung , kanal sungai untuk menjaga dan saluran irigasi untuk menjaga ketersediaan air pertanian, selain itu spam dan sanitasi untuk kemiskinan ekstrim dan stunting.
Bagaimana Dinas PU Blora mengevaluasi kinerja proyek infrastruktur yang telah selesai pada tahun 2024. Dan Apa saja indikator utama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan proyek infrastruktur di Blora?
Evaluasi dilakukan melalui beberapa indicator yaitu : Kualitas pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis. Ketepatan waktu penyelesaian proyek, efektivitas biaya dan anggaran yang digunakan. Dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat seperti kemudahan akses transpotasi dan peningkatan hasil pertanian.
Kendala apa yang paling sering dihadapi dalam pelaksanaan proyek infrastruktur di Kabupaten Blora?
Keterlambatan proses tender, sehingga mempengaruhi jadwal pelaksanaan proyek. Tantangan cuaca yang kadang tidak menentu, terutama kondisi hujan dimana ada beberapa jenis pekerjaan yang tidak bisa dilaksanakan seperti pengaspalan jalan, drainase, talut atau pananganan longsoran atau tanggul sungai.
Bagaimana cara Dinas PU mengatasi masalah keterlambatan atau perubahan jadwal proyek?
Untuk mengatasi keterlambatan atau perubahan jadwal proyek Dinas PU Blora mengambil beberapa langkah seperti : Melakukan Koordinasi intensif dengan pihak kontraktor, pengawas untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana.
Menetapkan cadangan atau buffer untuk mengantisipasi hambatan yang tidak terduga. Mengoptimalkan teknologi informasi dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan proyek.
Apa langkah-langkah yang diambil untuk meminimalkan risiko ketidakefisienan dalam penggunaan anggaran proyek?.
Langkah-langkah yang diambil yaitu : Mempriritaskan usulan-usulan masyarakat yang ada di Musrenbang, ataupun media sosial. Penyusunan anggaran dan pengunaan spek pekerjaan yang sesuai dengan kondisi di lapangan, evaluasi dan monitoring secara periodikterhadap penggunaan anggaran proyek.
Bagaimana sistem pengawasan anggaran dilakukan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek?.
Pengawasan anggaran dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak antara laian Inspektorat, BPK serta pengawas internal dan eksternal. Sistem pengawasan juga dilengkapi dengan pelaporan berkala serta penggunaan teknologi informasi yang memungkinan monitoring yang lebih transparan dan akuntabel.
Bagaimana Dinas PU Blora mengatur proses tender agar sesuai dengan prinsip transparansi dan kompetitif?
Proses tender untuk saat ini dilakukan oleh UKPBJU (Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa Umum). PUPR akan terus bersenergi dengan UKPBJU agar mengikuti prosedur yang sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan untuk memastikan bila tender dilaksanakan secara terbuka, kompettitif dan berdasarkan pada prinsip-prinsip transparansi, sehingga pihak yang memiliki kapasitas terbaik dapat terlibat dalam proyek.
Apakah ada anggaran khusus untuk pemeliharaan atau perbaikan infrastruktur di Blora?
Ya setiap tahun kami mengalokasikan anggaran khusus untuk pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur. Seperti untuk pemeliharaan infrastruktur jalan tahun 2024 sebesar Rp. 6.568.300.000. Untuk pemeliharan jembatan Rp. 2.000.000.000. Pemeliharaan jaringan Rp.2.318.143.694, pemeliharaan bendung Rp. 443.000.000, pemeliharaan kanal banjir Rp. 600.000.000, pemeliharaan embung Rp. 250.000.000 dan chek dam Rp. 150.000.000. (*)
Bambang Sartono