Menjahit Masa Depan dari Desa, Membidik Dunia dengan Kreasi Busana

SMK Pelita Japah,Bora

Liputan : Slamet wartawan WJI Blora

JAPAH, BLORA.WJI NETWORK Di tengah perbukitan sunyi Japah, sebuah sekolah kejuruan perlahan menapaki jejaknya sebagai pusat kreativitas dan kemandirian.

SMK Pelita Japah bukan hanya tempat belajar menjahit, melainkan rumah bagi mimpi-mimpi besar yang disulam dari tangan-tangan muda, penuh harapan dan ambisi.

Didirikan dengan semangat vokasi di daerah, sekolah ini kini menjadi role model pendidikan keterampilan berbasis industri. Jurusan Tata Busana menjadi andalan.

Tak hanya karena fasilitasnya yang sudah setara dengan sekolah di kota, tapi karena pendekatan pembelajaran yang menekankan karakter, karya, dan kemandirian.

“Kami tidak ingin sekadar menghasilkan lulusan, tapi melahirkan creator,” tegas Sucipto, ST Kepala SMK Pelita Japah.

Merajut Kehidupan Nyata

Studio desain, ruang jahit, dan praktik industri menjadi ‘kelas utama’ di mana siswa belajar tidak dari teori semata, tapi dari tantangan produksi sesungguhnya.

“Kami dibiasakan menyelesaikan pesanan layaknya desainer profesional,” ujar Putri Rahma, siswi kelas XII yang kini rutin menerima orderan seragam sekolah.

Bahkan, beberapa karya siswa sudah ditampilkan dalam gelaran lokal “Pelita Fashion Show”, ajang yang kini mulai dikenal pelaku UMKM hingga pengusaha butik di Purwodadi dan Semarang.

Inovasi Tanpa Sekat

Koordinator Tata Busana, Arif Setiawan, menyampaikan bahwa kolaborasi menjadi kunci. Sekolah secara rutin menjalin kerja sama dengan industri garmen dan desainer.

“Kami ingin siswa tak sekadar siap kerja, tapi siap berinovasi,” ujarnya. Setiap tahun, lebih dari 60% siswa mengikuti program magang di perusahaan tekstil besar dan UMKM konveksi di seputar Jateng.

Menuju Panggung Nasional

SMK Pelita Japah mengajarkan bahwa keterbatasan bukan hambatan, melainkan kanvas perjuangan.

Di balik tiap jahitan yang dikerjakan siswanya, tersimpan keyakinan: bahwa masa depan dapat dijahit sendiri—dengan disiplin, ide, dan keberanian bermimpi.

“Kalau saya bisa sukses dari desa, tidak ada alasan teman-teman saya tidak bisa,” kata Sinta Wulandari, alumni yang kini menjalankan usaha busana muslim kecil-kecilan dan menjadi pembicara inspiratif di acara motivasi sekolah.

SMK Pelita Japah, bukan hanya sekolah—tetapi ruang pembuktian bahwa pendidikan kejuruan mampu menciptakan perubahan dari akar rumput. Pelita yang dinyalakan dari desa ini tengah bersinar, menjangkau harapan yang lebih luas dari sekadar selembar kain. (01)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *