TUNJUNGAN, SAPUJAGAD.NET – Sorakan penonton, dentuman bola, dan teriakan penonton, yang bergema di Tunjungan, Minggu malam nanti menjadi tanda bahwa babak 8 besar Turnamen Bola Voli Forkopimcam 2025 benar-benar memanas. Di Minggu (10/8/2025) malam, dua laga krusial akan jadi sorotan: Sukorejo kontra Tutup, dan Kalangan versus Sitirejo.

Duel Sukorejo–Tutup sudah dibicarakan sejak sehari sebelumnya. Keduanya sama-sama diisi pemain muda yang lapar kemenangan. Sukorejo datang dengan modal kepercayaan diri setelah menyingkirkan Nglangitan tanpa banyak kesulitan. Kades Sukorejo, Sutrisno mengatakan, tim desanya tak mau sekadar memburu tiket semifinal, tapi ingin memberikan pertunjukan terbaik.
“Kami main bukan cuma untuk menang, tapi untuk menunjukkan bahwa generasi muda Sukorejo siap ambil alih panggung,” ujarnya tegas di pinggir lapangan timnya main di babak 8 besar.

Namun, Tutup bukan lawan yang mudah. Kecepatan rotasi pemain dan serangan balik kilat jadi andalan. Kades Tutup yang juga menjadi motivator tim, Sungkowo, mengaku sudah menyiapkan strategi khusus.
“Kami tahu Sukorejo tangguh, tapi setiap tim punya titik lemah. Malam ini, kami akan memanfaatkannya,” katanya penuh percaya diri,” jelas Sungkowo Kades Tutup.
Kalangan vs Sitirejo: Pengalaman Lawan Agresivitas

Laga kedua menjadi pertarungan dua karakter permainan yang berbeda. Kalangan di bawah arahan Kades M. Sholeh mengandalkan agresivitas dan semangat muda, sedangkan Sitirejo mengandalkan pengalaman dan ketenangan sang veteran, Taufik.
Tim Voli Desa Kalangan bisa jadi kuda hitam
Taufik, yang menjadi sorotan usai memimpin Sitirejo menumbangkan tim kuat Tunjungan, menilai partai melawan Kalangan akan menuntut kesabaran.
“Kalangan akan menekan dari awal, tapi kami terbiasa menghadapi situasi sulit. Pengalaman mengajarkan, yang tahan mental di poin-poin akhir akan menang,” ungkapnya sambil tersenyum.

Sementara M. Sholeh, yang tak segan turun langsung memberi semangat anak-anak asuhnya, justru menganggap laga ini kesempatan membalik prediksi.
“Favorit di atas kertas itu Sitirejo, tapi bola itu bulat. Kalau kami fokus, hasilnya bisa berbeda,” ujarnya penuh semangat.
Kejutan dan Pahitnya Kekalahan
Sabtu (9/8/2025) lalu, dua pertandingan pembuka babak 8 besar sudah memicu drama. Juara bertahan Kedungrejo yang ingin mempertahankan trofi justru tumbang di tangan Gempolrejo, tim debutan yang dipimpin Kades Pujo Wicaksono, dengan skor 1-3.

Pertarungan antara Sambongrejo dan Kedungringin lebih dramatis lagi. Unggul 2-0 di awal, Sambongrejo terlihat tinggal selangkah ke semifinal. Namun, Kedungringin membalik keadaan dan menutup laga 3-2. Kades Sambongrejo, Siswadi, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
“Rasanya pahit sekali, sudah di depan mata malah lepas. Tapi inilah olahraga, selalu ada pelajaran,” ucapnya lirih.
 Penonton Membludak dan Atmosfer Memanas

Lapangan depan Puskesmas Tunjungan kini bagaikan stadion mini. Penonton memadati setiap sisi, anak-anak berlarian membawa bendera kecil desa, remaja meneriakkan yel-yel, sementara para ibu dan bapak ikut larut dalam tensi pertandingan sambil menenteng jajanan.
Turnamen Forkopimcam Tunjungan 2025 tak hanya menjadi ajang adu gengsi antar-desa, tapi juga pesta rakyat. Malam ini, semua mata tertuju ke lapangan—menunggu siapa yang akan memastikan langkah ke semifinal (Red/bangsar@25)















Leave a Reply