.gif)
Dari Semarang, suara kesetiaan itu dikuatkan. Pelita Prabu Jawa Tengah membangun ulang fondasi kepemimpinan dan memantapkan peran relawan sebagai penjaga amanah Prabowo-Gibran.
Liputan : Suratin I Wartawan WJI Semarang
SEMARANG, WJI. NETWORK : Di tengah dinamika internal dan tantangan legitimasi organisasi, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pelita Prabu Jawa Tengah mengambil langkah tegas.
Bertempat di kediaman Ketua DPW, Sumbodo, SE, Selasa (29/4/2025), kegiatan silaturahmi dan konsolidasi dilaksanakan sebagai ruang klarifikasi, penguatan struktur, dan peneguhan komitmen relawan Pelita Prabu dari seluruh DPC se-Jawa Tengah.
Kegiatan ini bukan sekadar temu tatap muka. Ia menjadi ruang legitimasi publik. Hadir pula tiga staf dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah. Lewat juru bicara Irfan, pemerintah provinsi menegaskan bahwa
“Struktur kepengurusan DPW Pelita Prabu Jawa Tengah yang sah secara legal formal adalah yang dipimpin oleh Bapak Sumbodo, SE. Itu yang tercatat dan diakui oleh Kesbangpol,” ujarnya dengan nada tegas.
Membendung Riak, Membangun Soliditas
Konflik internal yang mencuat belakangan di tubuh Pelita Prabu diakui telah memunculkan persepsi publik yang kurang konstruktif. Namun Irfan mewakili Kesbangpol dengan bijak menempatkan posisi lembaga:
“Kami tidak punya kewenangan mencampuri konflik internal organisasi. Namun kami berharap tidak ada pihak yang menjadikan simbol negara seperti foto Presiden dan Wakil Presiden sebagai bagian dari konflik yang mengundang preseden buruk,” ujarnya mengingatkan.
Sumbodo, SE yang berdiri di tengah relawan dan jajaran pengurus DPC tak sekadar membacakan pidato formal. Ia menegaskan pentingnya tegak lurus dalam loyalitas kepada negara.
“Pelita Prabu ini dibentuk bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Tugas kita adalah mengawal visi besar Prabowo-Gibran sampai ke rakyat paling bawah,” ucapnya mantap.
Relawan Menyatukan Barisan
Satu per satu perwakilan DPC menyuarakan sikap yang seragam: dukungan penuh kepada Ketua DPW Sumbodo, SE. Tidak ada keraguan, tidak ada celah untuk manuver lain.
“Kami relawan dari seluruh pelosok Jawa Tengah siap satu komando. Tidak ada ruang abu-abu dalam kepemimpinan. Kami tegak lurus,” tegas salah satu Ketua DPC yang disambut tepuk tangan panjang.
Momentum ini juga menjadi evaluasi internal dan pengingat bersama akan amanah besar yang diemban relawan Pelita Prabu.
“Kita bukan gerakan seremonial. Kita adalah mata dan telinga rakyat. Kita harus pastikan program pemerintahan berjalan sampai ke desa,” ujar Warso Haryono, salah satu tokoh penggerak Pelita Prabu.
Menatap Jalan ke Depan
Konsolidasi ini memberi pesan jelas: Pelita Prabu Jawa Tengah sedang bersiap memainkan peran lebih besar. Di tengah perubahan nasional dan pemerintahan baru yang tengah menata agenda besar, organisasi ini menyatakan diri sebagai mitra yang aktif dan kritis.
“Kami tidak akan diam. Kami akan kawal, awasi, dan pastikan setiap kebijakan berpihak kepada rakyat. Itulah makna relawan sejati,” tutup Sumbodo, SE, seraya mengajak semua pengurus dan anggota mengangkat tangan sebagai simbol sumpah kesetiaan.
Kegiatan ditutup dengan pembacaan ikrar dan penyampaian pesan moral agar seluruh jajaran tetap menjaga integritas dan menjadikan Pelita Prabu sebagai ruang pengabdian yang bersih, berdaya, dan loyal terhadap cita-cita rakyat dan negara. (01)
