Liputan : Priya AH.
SEMARANG, WJI.NETWORK– Dalam era di mana keakuratan dan transparansi informasi menjadi tolok ukur kepercayaan publik, kehadiran Media Hub Polri tak hanya menawarkan data resmi secara cepat dan lengkap, melainkan juga mengkritisi sistem komunikasi tradisional.
Melalui portal ini, Polri mendorong pergeseran paradigma dengan membuka ruang verifikasi yang mendalam bagi jurnalis, sehingga setiap laporan yang disampaikan mampu menembus lapisan disinformasi dan menjaga integritas.
Dalam sebuah wawancara eksklusif di Mapolda Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025), Kepala Biro TVOne wilayah Jateng dan DIY, Budi Zulkifli, menilai Media Hub Polri sebagai inovasi yang memberi dampak langsung pada kualitas kerja jurnalistik. Menurutnya, Media Hub mampu menyediakan konten yang tidak hanya cepat dan faktual, tetapi juga memiliki nilai berita tinggi serta mengikuti kaidah jurnalistik yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Informasinya sangat lengkap—dari pengungkapan kasus kriminal, update lalu lintas, hingga manajemen keamanan nasional. Bahkan saat arus mudik lalu, berita dari Media Hub hadir secara real time dalam bentuk teks, audio, hingga video. Ini sangat membantu kami sebagai jurnalis,” tegas Budi.
Ia juga menyoroti bahwa konten yang disajikan oleh portal tersebut mencerminkan upaya Polri dalam memperkuat transparansi kelembagaan. Dalam praktiknya, Media Hub tidak hanya menjadi corong institusional, namun telah bertransformasi sebagai ruang dialog informasi antara Polri dan media.
Reposisi Peran Humas
Menanggapi apresiasi dari kalangan jurnalis, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menyampaikan bahwa Media Hub Polri adalah bagian dari reposisi Divisi Humas dalam ekosistem komunikasi publik. Bukan lagi hanya berperan sebagai unit dokumentasi internal, Divisi Humas kini memainkan peran sebagai produsen informasi publik yang aktif dan proaktif.
“Media Hub ini menjadi bukti komitmen kami untuk menyajikan informasi yang cepat, akurat, dan dapat diakses secara luas. Ini adalah bagian dari reformasi internal Polri dalam membangun kepercayaan publik dan memperkuat kemitraan strategis dengan media massa,” jelas Kombes Pol Artanto.
Ia menambahkan bahwa Media Hub dibangun bukan hanya untuk menyampaikan berita keberhasilan Polri, tetapi juga untuk membuka ruang bagi evaluasi publik terhadap kinerja kepolisian. Dengan demikian, relasi antara Polri dan media tidak lagi sekadar transaksional, tetapi kolaboratif.
Rujukan Baru Jurnalisme Berbasis Fakta
Bukan tanpa alasan Media Hub kini mulai menjadi rujukan utama kalangan jurnalis nasional. Di tengah maraknya disinformasi dan hoaks, keberadaan platform resmi yang dikelola secara profesional menjadi kebutuhan mendesak. Media Hub tidak hanya menyajikan data faktual dari narasumber yang jelas, tetapi juga memperkaya informasi dengan dokumentasi visual dan audio yang dapat langsung digunakan oleh media.
Selain menjadi pusat informasi bagi wartawan, Media Hub juga memperlihatkan bagaimana lembaga negara bisa menjadi pengelola informasi yang modern, cepat, dan bertanggung jawab—menjadi benchmark baru bagi institusi pemerintah lainnya.
Kualitas Demokrasi Informasi
Harapan ke depan, menurut Budi Zulkifli, adalah penguatan fitur interaktif dan responsivitas Media Hub terhadap dinamika di lapangan. Ia menyarankan agar portal ini terus dikembangkan dengan sistem notifikasi cepat dan fitur verifikasi data lapangan secara real-time untuk mendukung kebutuhan jurnalis investigatif.
Dalam konteks demokrasi informasi, Media Hub Polri kini bisa dibilang telah menempatkan dirinya bukan sekadar sebagai corong informasi institusi, melainkan sebagai simpul komunikasi strategis antara negara, media, dan masyarakat. Dalam semangat ini, jurnalisme yang sehat dan objektif pun semakin mungkin tercipta, berkat pondasi informasi yang kokoh dan dapat diakses publik secara transparan.(01)
