Mengawal Ahmad Lutfhi – Taj Yasin Membangun JawaTengah Pasca Pilkada 2024 (bagian-1)
SEMARANG, SAPUJAGAD. NET : Taj Yasin Maimoen, yang akrab disapa Gus Yasin, lahir pada 2 Juli 1983 di Rembang, Jawa Tengah. Dia adalah putra dari almarhum KH. Maimoen Zubair, seorang ulama kharismatik dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Gus Yasin menempuh pendidikan di pesantren yang diasuh oleh ayahnya, yang membentuk dasar keilmuan dan spiritualitasnya.
Dalam karier politiknya, Gus Yasin pernah menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk Daerah Pemilihan Jawa Tengah II. Pada periode 2018–2023, ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah mendampingi Ganjar Pranowo. Kiprahnya dalam pemerintahan dikenal proaktif, terutama dalam bidang keagamaan dan sosial.
Pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2023, Gus Yasin kembali mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur, kali ini berpasangan dengan Ahmad Luthfi. Pasangan ini diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, Demokrat, PKB dan beberapa partai lainnya. Dukungan luas dari berbagai partai politik menunjukkan kepercayaan terhadap kapasitas dan integritas Gus Yasin.
Hasil quick count (hitung cepat) Pilkada Jawa Tengah 2024 sejumlah lembaga survey menunjukkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul dari Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Hasil quick count Litbang Kompas dari data yang masuk 100 persen menunjukkan, Luthfi-Taj Yasin memperoleh 59,30 persen suara, sedangkan Andika-Hendrar 40,70 persen.
Gus Yasin memainkan peran krusial dalam strategi pemenangan, terutama dalam merangkul basis pemilih dari kalangan santri dan komunitas pesantren. Dengan latar belakangnya sebagai putra ulama terkemuka, ia memiliki kedekatan emosional dengan komunitas tersebut, yang menjadi basis dukungan signifikan. Selain itu, Gus Yasin aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan selama masa kampanye, yang memperkuat citranya sebagai pemimpin yang peduli terhadap masyarakat.
Kemenangan pasangan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin dalam Pilgub Jateng 2023 tidak terlepas dari peran strategis Gus Yasin dalam menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat, terutama komunitas keagamaan. Kombinasi antara pengalaman politik, jaringan luas, dan kedekatan dengan komunitas pesantren menjadi faktor penentu dalam meraih kemenangan tersebut.
Tumbuh Bersama-sama
Calon Wakil Gubernur Jateng terpilih itu lebih lanjut mengungkapkan, 35 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah harus berjuang dan tumbuh bersama-sama. Karena bagaimanapun Jawa Tengah adalah satu kesatuan yang harus kita pikirkan bersama-sama.
Selain pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM lewat pendidikan baik lewat pendidikan formal maupun nonformal akan digenjot, karena dipandang akan memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan sumber daya manusia yang ada di Nusantara, bukan hanya Jawa Tengah.
Gus Yasin mengungkapkan hal itu saat mebocorkan perihal apa saja yang akan diprioritaskan setelah dia nanti ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur bersama pasangannya Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng 2024.
Sebagaimana diketahui Haji Taj Yasin Maimoen Zubair atau Gus Yasin kembali maju ke bursa pemilihan kepala daerah Jawa Tengah sebagai calon wakil gubernur mendampingi Komjen Pol Ahmad Luthfi yang didukung oleh 13 partai politik (Golkar, PKB, Gerindra, PAN, Nasdem, PSI, PKS, Demokrat, PPP, Gelora, Partai Buruh, PBB, dan Partai Garuda).Pada Pilkada Jawa Tengah bulan November 2024, pasangan Ahmad Luthfi- Gus Yasin melawan pasangan Andika Perkasa – Hendrar Prihadi yang diusung oleh PDIP.
Menurut Gus Yasin putusan akhir untuk ikut maju di kontestasi Pilgub Jawa Tengah 2024-2029 mendampingi mantan Kapolda Jateng tersebut lewat proses panjang dan perhitungan matang. ‘’Saya berpikir betul bagaimana harus mensikapi, apakah saya tetap di DPD atau saya harus memilih kembali ke Jawa Tengah, baik itu di calon Gubernur atau calon wakil Gubernur, ‘’ jelasnya.
Sebelum mengambil keputusan penting, itu Gus Yasin mengaku kami melakukan komunikasi-komunikasi dan pemetaan-pemetaan serta menyampaikan kepada para ulama, para tokoh baik tingkat nasional, tingkat Kabupaten sampai ke tingkat yang paling sepuhnya di tengah-tengah masyarakat.
Karena meraka ini sebenarnya yang langsung bersentuhan dengan masyarakat yaitu para guru agama, para tokoh-tokoh yang ada di tengah-tengah masyarakat. Hasilnya memang ada yang menyarankan tetap di DPD, namun juga banyak yang mengatakan lebih baik kembali ke Jawa Tengah lagi. Karena dianggap program pada tahun 2018-2023 saat memimpin Jawa Tengah mendampingi Ganjar Pranowo sangat dirasakan masyarakat.
‘’Dari pertimbangan ini dan juga partai politik meminta, akhirnya saya ingat kepada apa yang disampaikan oleh Mbah Maimoen. Kamu harus memiliki kebermanfaatan, berkhidmah kepada masyarakat dan apabila memang pemerintah dalam hal ini juga salah satunya adalah partai politik meminta meminta jangan ditolak, selama di situ ada kebermanfaatan. Akhirnya saya menerima pinangan dari mas Luthfi untuk mendampingi beliau pada Pilgub tahun 2024 ini,’’ tambahnya.
Terkait soal pilihan mendapingi mantan Kapolda Jateng itu Gus Yasin mengatakan pertimbangannya karena ingin melanjutkan program-program di Jawa Tengah yang selama ini sudah dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Dan tentu pada periode pertama yang lalu (2018-2023) karena di tengah-tengah itu ada gelombang besar pandemi Covid, sehingga dirasa belum tuntas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan ingin meningkatkan apa yang sudah kita canangkan menjadi program-program unggulan di Jawa Tengah.
Dan Tentu bukan hanya itu akan tetapi juga masukan dari beberapa tokoh, termasuk dari anggota DPD yang sudah beberapa periode menjabat menyarankan agar lebih baik ia kembali ke Jawa Tengah. Karena itu akan lebih banyak memberikan manfaat kepada masyarakat Jawa Tengah.
‘’Mbah Maimoen juga berharap betul di negara Indonesia yang mayoritas adalah masyarakat yang beragama, ada pasangan di tiap-tiap pemilihan pemimpin baik itu di Kabupaten, di Provinsi atau mungkin di jenjang yang lebih tinggi yaitu presiden dan wakil presiden ada kolaborasi antara religius dengan nasionalis atau nasionalis dengan religious. Maka saya melihat ini peluang untuk meneruskan cita-cita Mbah Maimoen ini salah satunya itu,’’ katanya.
Diakui dirinya memang semula bukan satu-satunya yang akan dipasangkan untuk menjadi Paslon di Pilgub Jateng 2024-2029 ini. Menurut Gus Yasin, awalnya dia membangun komunikasi dengan Dico Ganinduto (Bupati) Kendal. Dalam perjalanan waktu ada komunikasi juga dengan Sudaryanto (Ketua Gerindra Jateng) sebelum jadi Wakil Menteri). Dan yang terakhir dengan Mas Lutfhi.
‘’Artinya apa, saya membangun komunikasi politik dan saya juga harus menjunjung tinggi komitmen. Kami juga ingin memberikan pelajaran kepada masyarakat, bahwa ketika kita sudah berkomitmen tidak lagi kita berpikir untung rugi saja, akan tetapi kita juga harus menjaga komitmen itu. Saya harus pada rilnya komitmen dan itu harus saya taruh di depan,’’ terangnya.
Gus Yasin bersyukur dan berterima kasih kepada para pimpinan Parpol yang akhirnya memberikan amanah pada diri dan pasangan Jenderal Luthfi untuk maju di kontestasi Pilgub Jateng 2024. Sampai saat ini yang tercatat di KPU ada sembilan parpol yang resmi mendukung.
‘’Sebenarnya yang memberikan rekomendasi kepada kami ada 13 partai politik, baik itu partai politik yang di parlemen atau non parlemen, semuanya. Dan ini benar-benar memang kemurnian atau ketulusan ikhtiar para elit politik menentukan dukungan, bukan karena apa-apa akan tetapi memang ini tiba-tiba muncul komunikasi-komunikasi kita saling memberikan kepercayaan kepada partai politik. Dan alhamdulillah partai politik memberikan kepercayaan kepada kami, sehingga yang terakhir kami menerima rekomendasi dari partai PKB dan PKS,’’ jelasnya. (Bagian -1), Bambang Sartono