Blora

JALAN RUSAK Tak Kunjung Diperbaiki, WARGA JIKEN Tanam Pohon Pisang di TENGAH JALAN

BLORA, SAPUJAGAD.NET— Ketahanan infrastruktur kembali dipertanyakan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Akses jalan penghubung antar desa di wilayah Kecamatan Jiken, tepatnya antara Desa Cabak menuju Desa Nglebur, Desa Janjang, dan Desa Bleboh, dikeluhkan warga karena rusak parah dan tak kunjung diperbaiki.

Warga Jiken, Kecamatan Jiken Blora memasang spanduk protes ke Pemkab Blora terhadap kondisi jalan Desa Cabak menuju Desa Nglebur, Desa Janjang, dan Desa Bleboh yang tidak kunjung diperbaiki

Kondisi jalan yang rusak berat ini telah berlangsung cukup lama. Lubang-lubang besar, jalanan berlumpur saat hujan, dan permukaan aspal yang nyaris tak terlihat menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga. Jalan ini sejatinya menjadi urat nadi aktivitas ekonomi warga, mulai dari hasil pertanian, pendidikan, hingga transportasi umum.

Puncak kekesalan warga meledak siang tadi, Rabu (02/04/2025). Mereka melakukan aksi protes yang cukup unik sekaligus sarkastik. Alih-alih hanya menyampaikan aspirasi lewat kata-kata, warga justru menanam pohon pisang di sepanjang jalan rusak sebagai bentuk kekecewaan.

“Mana janjinya Bapak untuk perbaikan jalan saya,” seru seorang perwakilan warga saat aksi berlangsung. Beberapa warga lain menimpali dengan suara serupa, mengekspresikan kekecewaan terhadap janji-janji yang belum ditepati.

“Masyarakat sudah capek menunggu janji-janjinya. Janji-janji terus,” ujar warga lainnya dengan nada kesal. Tak hanya itu, warga juga membentangkan spanduk dengan tulisan sindiran tajam yang seolah mengaburkan batas antara protes dan satire. Salah satu spanduk berbunyi:

Kami Masyarakat Nglebur – Janjang – Bleboh Telah Mendukung Program Pemerintah Indonesia Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di Indonesia dengan Cara Jalan Rusak yang Menghambat Akses Ekonomi Kami Manfaatkan Untuk Budidaya Kebun Pisang.”

Pernyataan ini menyiratkan ironi mendalam. Warga merasa ditinggalkan dalam pembangunan, namun justru memutarbalikkan kondisi menjadi sarkasme produktif: jika jalan rusak tak kunjung diperbaiki, maka mereka manfaatkan saja untuk berkebun.

Jalan Rusak, Akses Ekonomi Terhambat

Jalan rusak antara Desa Cabak menuju Desa Nglebur, Desa Janjang, dan Desa Bleboh ditanami pisang oleh warga

Kerusakan jalan ini berdampak luas. Anak-anak sekolah terpaksa berjalan kaki lebih jauh dan lambat karena kendaraan sulit melintas. Petani kesulitan menjual hasil panen karena biaya angkut membengkak. Aktivitas antar desa juga terganggu karena banyak pengendara yang harus memutar jauh untuk menghindari kerusakan.

“Setiap musim hujan, jalan ini berubah jadi kubangan. Kalau musim kemarau, debunya luar biasa. Mau ke pasar, ngangkut hasil panen, itu semua jadi mahal dan susah,” tutur Sunardi, salah satu petani Desa Janjang.

Menunggu Respons Pemerintah

Hingga saat ini, warga belum melihat tanda-tanda pasti kapan pembangunan jalan akan dimulai. Janji demi janji sudah disampaikan, namun belum ada realisasi nyata. Aksi tanam pisang ini, menurut warga, adalah langkah awal dari bentuk protes yang bisa terus berkembang bila tidak ada tindak lanjut dari pemerintah daerah.

Warga mengancam akan menanam lebih banyak pohon jika kondisi jalan tetap dibiarkan. “Kalau tidak dibangun, akan ditambah lagi ini penanaman pohon pisang,” tegas salah satu koordinator aksi.

Harapan Akan Perubahan

Warga hanya menginginkan hak dasar mereka: akses jalan yang layak untuk hidup yang lebih baik. Mereka berharap Pemerintah Kabupaten Blora segera merespons keluhan ini secara serius, bukan sekadar janji manis.

“Infrastruktur itu kunci kesejahteraan. Kalau jalannya bagus, ekonomi bergerak. Kalau seperti ini terus, kami seperti hidup di masa lalu,” ucap seorang ibu rumah tangga yang ikut dalam aksi.

Kini, bola ada di tangan pemerintah. Apakah aksi sarkastik warga akan menggugah kesadaran pengambil kebijakan? Ataukah jalan rusak ini akan terus menjadi ladang pisang baru di tengah desa yang mengharapkan perubahan? (RED/01)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DITERBITKAN : PT Java Indo, AHU. 0109728.AH.01.11 Tahun 2020

Copyright © 2024 Sapujagad.net

To Top