Kolom: Redaksi
GROBOGAN, WJI Network– Sabtu malam Minggu (19/04/2025), ruang tamu di rumah Kepala Desa Mangunrejo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, terasa lebih hangat dari biasanya. Tak hanya karena aroma kopi yang mengepul, tetapi juga karena suasana silaturahmi antara media dan pemerintahan desa yang mengalir dari hati ke hati.
Dalam acara bertajuk “Ngopi Bareng di Desa,” Kades Muslih mengaku senang dikunjungi Tim Redaksi WJI Network Bambang ST (Pemred), Widodo (Dirut WJI) dan S.Wijatanto (Wartawan) Sapujagad, Oipinipublik, dan Warta Javaindo untuk memperkuat jalinan komunikasi dan membangun kepercayaan yang selama ini kerap terganggu oleh persepsi miring terhadap profesi jurnalis.
“Kami ingin mempererat hubungan dengan rekan-rekan wartawan dan membagikan informasi terkini tentang Desa Mangunrejo,” ujar Kades Muslih dalam obrolan yang hangat dan santai.
Ngopi bareng ini bukan sekadar pertemuan formalitas. Di tengah obrolan santai, Muslih membuka lembar demi lembar perkembangan desanya—mulai dari rencana pembangunan jangka pendek dan menengah, laporan realisasi kegiatan, hingga hambatan-hambatan di lapangan.
“Kami transparan. Apa yang sedang berjalan, apa yang belum selesai, dan apa yang menjadi kendala, kami sampaikan langsung. Karena teman-teman media inilah jembatan kami ke masyarakat luas,” ujar Muslih penuh keterbukaan.
Diskusi pun mengalir, membahas isu-isu lokal seperti akses infrastruktur, partisipasi warga dalam pembangunan, hingga upaya digitalisasi pelayanan desa. Tak hanya satu arah, para jurnalis pun aktif memberi masukan.
Kehadiran media disambut hangat tak hanya sebagai peliput, tetapi sebagai mitra pembangunan. Hal itu tampak dari apresiasi yang datang dari para awak media.
“Acara ini sangat bermanfaat bagi kami untuk memperoleh informasi langsung dari pihak desa, sehingga tidak ada miskomunikasi,” ujar Bagsar sang Pemred WJI Cetak.
Bagi WJI Network, ajang silaturahmi ini merupakan bagian dari mengenalkan visi dan misi jaringan media mereka: menjadi mitra yang profesional, jujur, dan membangun.
Melalui dialog langsung seperti ini, citra media sebagai mitra konstruktif bisa tumbuh dan memperkuat relasi antarlini.
“Trust itu dibangun, bukan dibeli. Ngopi bareng seperti ini mempererat itu,” tambah Widodo Network menutup sesi bincang malam.
Muslih membuktikan, bahwa ruang komunikasi antara pemerintah desa dan media bisa terjalin akrab dan penuh makna, selama ada niat baik dan hati yang terbuka.
Desa Mangunrejo malam itu bukan hanya jadi lokasi pertemuan, tetapi menjadi simbol tumbuhnya budaya kolaborasi yang sehat dan transparan di akar rumput. (*)
