Geliat Mulyono Kades Soko, Jepon, Blora berkiprah membangun desanya
Liputan : S.Wijarnako
BLORA, WJI.NETWORK : Di tengah geliat pembangunan desa-desa di Kabupaten Blora, nama Mulyono, Kepala Desa Soko, Kecamatan Jepon, mencuat sebagai pemimpin desa yang tak hanya sederhana dalam keseharian, tetapi kuat dalam visi dan kinerja.

Pria kelahiran Blora tahun 1972 ini telah mengabdi sejak 2013 dan membawa perubahan signifikan yang menjadikan Soko sebagai salah satu desa yang menginspirasi dalam pembangunan multidimensi di kawasan Jepon.
Dikenal masyarakat dengan sapaan akrab Pak Mul, gaya kepemimpinannya tidak penuh pencitraan. Ia lebih memilih turun langsung, memastikan kebutuhan masyarakat ditangani secara riil. Di bawah arahannya, pembangunan infrastruktur fisik dan sosial berjalan beriring, dengan pendekatan yang berbasis kebutuhan nyata, bukan sekadar formalitas laporan.
Fokus pada Akar, TK sebagai Prioritas
Salah satu capaian utama Kades Mulyono adalah keberhasilan meningkatkan mutu pendidikan usia dini. TK Dharma Wanita Soko kini telah meraih akreditasi A, berkat dukungan penuh dari pemerintah desa.
Indikator keberhasilannya antara lain: Peningkatan jumlah peserta didik termasuk dari luar desa. Guru TK profesional dan kompeten, Kurikulum adaptif terhadap perkembangan anak,Fasilitas TK yang layak dan mendukung dan Partisipasi aktif orang tua dan masyarakat dalam pendidikan anak. “Pendidikan usia dini adalah fondasi perubahan jangka panjang yang tak bisa ditawar, “ jelasnya.
Lewat Infrastruktur dan Pertanian

Program pavingisasi jalan desa hampir tuntas menjangkau seluruh wilayah. Infrastruktur air bersih juga disiapkan untuk menjawab kebutuhan dasar warga.
Di bidang ekonomi pertanian, pengadaan Jalan Usaha Tani (JUT) dan alat mesin pertanian seperti traktor, menjadi bukti keberpihakan Mulyono pada mayoritas warga yang berprofesi sebagai petani. Manfaat JUT dirasakan langsung warga: Akses mudah ke lahan dan pasar, Mengurangi kerusakan hasil panen., Meningkatkan efisiensi dan keamanan mobilitas pertanian dan Memicu pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Pembangunan kantor desa menjadi salah satu prioritas yang hingga kini belum maksimal terwujud akibat kendala pencairan Dana Desa (DD). Padahal, menurut Mulyono, kantor desa memiliki peran vital sebagai pusat administrasi, pelayanan, koordinasi, dan pemberdayaan masyarakat. Ia menekankan bahwa kantor desa bukan hanya tempat kerja perangkat, tapi pusat integrasi pelayanan warga.
Harapan pada Pemkab
Desa Soko juga memiliki potensi wisata yang sedang dikembangkan, seperti Pemandian Sayuran dan Padepokan Wringin Seto. Wisata pemandian sendiri berada di atas lahan milik Pemkab seluas ±8 hektar. Mulyono berharap ada sinergi kuat dengan Pemkab Blora agar potensi ini benar-benar menjadi sumber ekonomi warga.
Kendala utama yang dihadapi adalah Dana Desa yang tidak sepenuhnya bisa dialokasikan untuk kebutuhan paling mendesak. Seperti pembangunan kantor desa yang tertunda, meskipun menjadi kebutuhan vital. Mulyono berharap adanya penyesuaian regulasi dan kebijakan yang lebih fleksibel agar dana desa benar-benar berdampak.
Bukan Janji Tapi Bukti
Mulyono tidak menjanjikan kemewahan, tapi komitmennya pada pelayanan dan pembangunan terbukti membawa Desa Soko melesat dalam banyak aspek. Ia percaya bahwa desa yang maju bukan hanya soal infrastruktur, tetapi soal mutu hidup masyarakat yang meningkat, pendidikan yang merata, dan pemerintahan yang hadir nyata di tengah warga.
“Harapan kami pada Pemkab Blora adalah dukungan nyata yang berkelanjutan. Kami ingin menjadikan Desa Soko desa yang mandiri, maju, dan masyarakatnya sejahtera. Kami siap bekerja, asal diberi ruang dan kepercayaan,”tandas Mulyono, Kepala Desa Soko, Jepon. Blora. (01)
