Derah

Giat Berkah, Cuan Bertambah, Petani Sumringah di Budidaya Cacing dan Pupuk Vermi Kompos

BLORA, SAPUJAGAD.NET : Swasembada pangan merupakan salah satu program strategis yang diusung oleh pemerintah Indonesia untuk mencapai ketahanan pangan secara mandiri, mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan, dan memastikan pasokan pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat.

Bupati Blora Arief Rohman dalam acara peluncuran Aplikasi Digital Gerakan Sejuta Kotak Umat (Geseku) di pendopo Rumah Dinas Kabupaten, Rabu (10/7/2024).

Dalam upaya mencapai swasembada pangan, penggunaan pupuk organik menjadi salah satu faktor penting yang dapat mendukung keberlanjutan pertanian nasional. Oleh karenanya mitigasi penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik mulai digencarkan oleh pemerintah, termasuk oleh Pemerintah Daerah.

Pemerintah Kabupaten Blora sendiri telah meluncurkan aplikasi digital Gerakan Sejuta Kotak Umat (GESEKU) untuk mendorong petani memanfaatkan pupuk organik pada 10 Juli 2024. Dalam rangka ikut mensukseskan program penggunaan pupuk organik tersebut, Dua Portal Media Digital Blora WARTA JATENG. NET dan SAPUJAGAD. NET akan menyelenggarakan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dengan Medium Cacing Tanah.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan akan diikuti oleh para Kepala Desa dan Pimpinan Bumdes di Blora akan diadakan Kamis 14 November 2024 di Kantor Balai Desa Ngumbul Kecamatan Todanan Blora. Sebagai pemateri dalam kegiatan itu adalah dari Dinas Pangan, Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Perwakilan dari Pabrikan Pengolahan Cacing Malang dan praktisi Budidaya Cacing dan Pupuk Vermi Kompos dari Todanan.

Djoko Suwarno, Pemimpin Redaksi Warta Jateng.Net, pengiinisiasi kegiatan tersebut menyebut kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk vermi kompos dan budidaya cacing itu merupakan kegiatan multi guna bak seperti, satu giat, dua-tiga manfaat di dapat. ” Giat Berkah, Cuan Bertambah dan Petani Sumringah’ ungkap Mbah Djoko Suhu (panggilan akrab Djoko)

Menurut Djoko, kegiatan sosisialisasi dan pelatihan budidaya cacing dan pembuatan pupuk vermi kompos tahap pertama akan diikuti 50 orang kades dan pimpinan Bumdes di Blora. Kedepannya kegiatan serupa juga akan digelar di masing-masing kecamatan di Blora dengan peserta yang diperluas lagi.

Ramah Lingkungan dan Suburkan Tanah

Djoko ‘Suhu’ Suwarno dan Laksono Praktisi Budidaya Cacing dan Pupuk Vermi kompos Todanan

Dibagian lain Djoko ‘Suhu’ menjelaskan pembuatan pupuk organik vermikompos dengan medium cacing tanah adalah metode yang efisien dan ramah lingkungan. Dengan proses yang mudah dan peralatan yang sederhana, vermikompos dapat menjadi solusi bagi para petani dan pecinta tanaman dalam menyediakan pupuk organik berkualitas tinggi.

”Pupuk organik merupakan solusi ramah lingkungan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman,” ungkapnya. Vermikompos, atau pupuk kompos dengan medium cacing tanah, menjadi alternatif populer karena proses produksinya yang alami, ramah lingkungan, dan efektif.

Sementara masksud dan tujuan kegiatan sosialiasasi dan pelatihan itu adalah, sebagai sarana untuk memperkenalkan pada warga masyarakat pembuatan pupuk organik dari media cacing tanah ANC. Pengenalan budidaya ternak cacing tanah Lumbricus Rabelus atas manfaat dan keuntungan yang dapat diperoleh oleh dari pembudidaya cacing tanah.

Membantu program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan yang mandiri dan kreatif. Juga menumbuh kembangkan kesadaran untuk berkarya dalam membuat pupuk organik, serta memperkenalkan warga masyarakat akan pentingnya pupuk organik yang mampu menyuburkan tananam serta menjadikan tanah subur juga mampu meningkatkan perekonomiannya.

”Out put yang lebih jauh adalah bersama-sama mengupayakan jalan keluar dari pemerintah dan masyarakat untuk menjadikan pupuk organik sebagai upaya pemulihan kesuburan tanah dan tanaman secara alami, serta menciptaan peluang dan lapangan kerja di desa, ” kata Djoko.

Ditambahkan, hasil produksi cacing dan limbah pupuk organik yang dihasilkan dari budidaya tersebut, selain bisa dipasarkan langsung ke para tani, juga siap diserap pabrik. ”Untuk Cacingnya siap diolah menjadi bahan bahan baku, obat dan komestik, sedang pupuk dari hasil budidaya itu akan dibuat menjadi pupuk organik cair. (*)

Liputan : Bagus NW, Editor @maston24

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DITERBITKAN : PT Java Indo, AHU. 0109728.AH.01.11 Tahun 2020

Copyright © 2024 Sapujagad.net

To Top