Liputan S.Wijanarko| Sapujagad.Net.Blora
BLORA, –WJI NETWORK- Seruan keras dilontarkan Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Blora, Mbah Munaji, usai mendampingi pelaporan dugaan kasus pemerasan oleh oknum pekerja media terhadap pedagang bensin eceran di Kecamatan Ngawen, Blora.

Kasus yang terjadi pada Kamis (17/4/2025) sore itu telah mencoreng nama baik profesi jurnalis dan memicu reaksi keras dari masyarakat sipil, termasuk organisasi massa.
Ditemui usai pelaporan ke Polres Blora, Mbah Munaji menyampaikan komitmennya untuk mendukung penegakan hukum tanpa pandang bulu, terutama terhadap tindakan oknum yang menyalahgunakan profesi wartawan.
“Hari Jumad (18/4) ini kita datang ke Polres Blora mendampingi korban Mas Yanto, terkait peristiwa kemarin sore sekitar pukul 3. Nilainya sekitar dua juta setengah,” ungkap Mbah Munaji di depan wartawan.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak berniat mengganggu atau mencederai marwah profesi media di Blora, namun justru ingin menjaga kemurnian fungsi pers sebagai penyebar informasi yang edukatif.
“Kita tidak ada intoleran, tidak mengganggu, dan tidak merusak marwah media yang ada di Kabupaten Blora. Tapi kalau sudah menyimpang, maka proses hukum harus kita lanjutkan,” tegasnya.
Mbah Munaji juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polres Blora yang telah menerima laporan secara resmi. Menurutnya, laporan tersebut bukan sekadar pengaduan biasa.
“Terima kasih untuk Pak Kapolres, Kasat Reskrim, dan unit yang menerima laporan dari kami. Ini bukan sekadar pengaduan. Saya sampaikan dengan keras: jangan bermain kriminal di wilayah hukum Polres Blora,” katanya dengan nada tinggi.
Ia juga mengungkap bahwa praktik serupa diduga terjadi di beberapa wilayah lain, tidak hanya di Blora, tapi juga di Rembang, Purwodadi, Grobogan, dan Pati. Laporan langsung dari masyarakat ke Pemuda Pancasila pun mulai mengalir.
“Ini sebagai edukasi semua. Ternyata ada juga laporan dari luar kota seperti Rembang, Purwodadi, Grobogan, Pati. Banyak yang japri kami, artinya fenomena ini nyata, bukan satu dua saja,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Mbah Munaji menekankan pentingnya menjaga nama baik profesi media yang semestinya berfungsi sebagai penyambung informasi publik, bukan alat intimidasi atau pemerasan.
“Media itu bertujuan menyebarkan visi, misi, dan informasi yang baik dan benar kepada masyarakat. Kalau dikotori oleh oknum tidak jelas, maka akan merusak marwah media itu sendiri,” tuturnya.
Ia juga menutup pernyataan dengan seruan tegas bahwa pihaknya tidak akan mentolerir praktik menyimpang di bawah tameng profesi apapun.
“Pesan saya, kita tidak akan tolerir tindakan kriminal. Siapapun pelakunya, apapun profesinya. Ini bagian dari upaya menegakkan wilayah hukum. Dan kami akan berdiri di garis itu,” pungkasnya.
Peringatan Keras
Kasus ini menjadi peringatan keras terhadap penyalahgunaan profesi di lapangan. Komitmen Mbah Munaji bersama Pemuda Pancasila Blora mencerminkan harapan masyarakat agar media tetap menjadi pilar demokrasi yang kredibel, bukan alat tekanan.
Kini, publik menanti ketegasan aparat hukum untuk menindak tegas pelaku demi menjaga kepercayaan terhadap institusi pers dan hukum. (01)
